Pemeriksaan Diperketat, Kemenag Imbau Jemaah Haji Selalu Bawa Identitas Saat Keluar Hotel

Sabtu, 08 Juni 2024 03:43 WIB

Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau jemaah haji Indonesia untuk selalu membawa identitas diri saat meninggalkan hotel atau penginapan.

Imbauan ini disampaikan karena aparat penegak hukum Arab Saudi meningkatkan pemeriksaan menjelang puncak ibadah haji.

"Karenanya, selain harus membawa paspor, visa haji, dan identitas lainnya saat berada di luar hotel, jemaah agar menyimpan dengan baik smart card. Pastikan tersimpan di tempat aman," ujar Anggota Media Center Haji Kemenag, Widi Dwinanda, Jumat (7/6/2024) dilansir dari laman Kompas.com.


Widi juga menjelaskan bahwa otoritas Arab Saudi mengharuskan semua jemaah haji memiliki smart card.

Program smart card ini merupakan bagian dari kebijakan tiga kementerian Arab Saudi: Kementerian Haji, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Keamanan.

"Jemaah yang tidak memiliki smart card, dilarang masuk ke Armuzna (Arafah, Muzdalifah dan Mina), apa pun kedudukannya. Pemerintah Arab Saudi menyiapkan sanksi berat bagi para pihak yang melanggar,” tutur Widi.

Jika smart card yang telah dibagikan hilang, jemaah diminta segera melapor ke petugas untuk penggantian.

Menjelang puncak haji, Widi melanjutkan, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) sedang mempersiapkan pelaksanaan safari wukuf jemaah di Arafah.

Persiapan ini melibatkan petugas layanan lansia, disabilitas, tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama Pada Jemaah Haji (PKP3JH), dan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).


Program safari wukuf ini terus disosialisasikan ke hotel-hotel tempat jemaah menginap.

PPIH telah mengalokasikan 300 kuota bagi jemaah lansia yang tidak mampu melaksanakan wukuf di Arafah. Kuota ini telah mempertimbangkan jumlah petugas yang akan mendampingi jemaah yang ikut safari wukuf.

“Setiap satu petugas akan mengurus lima jemaah lansia nonmandiri, termasuk memandikan, menyuapi, dan kebutuhan individu lansia lainnya. Mekanisme pendorongan jemaah safari wukuf dilakukan pada 9 Zulhijjah pagi, jemaah lansia di hotel transit dibawa dengan 10 bus menuju Arafah,” kata Widi.


Ia juga berpesan agar jemaah, terutama yang muda dan sehat, membantu jemaah lain, khususnya lansia, yang membutuhkan bantuan selama di Tanah Suci.

“Saling peduli antarjemaah ini diharapkan menumbuhkan kebersamaan yang kuat dan menjadi ladang amal yang diperoleh selama menjalani ibadah haji,” tandasnya.


Sebagai informasi, pada musim haji 2024, Indonesia mendapatkan kuota haji sebanyak 241.000 jemaah dari Kerajaan Arab Saudi.

Kuota tersebut terbagi menjadi dua: haji reguler sebanyak 213.320 jemaah dan haji khusus sebanyak 24.680 jemaah.




Ilustrasi Hotel di Makkah (foto: Andrew Marcus/Getty Images)