Pada bulan Dzulhijjah, terdapat dua ibadah yang istimewa bagi umat Islam. Pertama ibadah haji, dan yang ke-dua adalah ibadah qurban.
Secara harfiah, haji dapat diartikan sebagai berkunjung, karena dalam ibadah ini kaum Muslim mengunjungi dua masjid agung; Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid an-Nabawi di Madinah. Sedangkan Qurban adalah ibadah penyembelihan binatang yang ditentukan oleh syariat, sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ibadah haji dan qurban layaknya kesatuan penghambaan terhadap Allah SWT yang tak dapat dipisahkan satu sama lain, baik dari sisi historis, waktu pelaksanaan, dan fadhilah atau manfaatnya.
Umat Islam di seluruh penjuru dunia mengiringi Haji dengan melaksanakan sholat Idul Adha dan menyembelih hewan kurban sebagai syi'ar agama Allah.
Adakah hubungan antara dua ibadah yang dilakukan pada waktu yang sama tersebut? Tentu ada;
Pertama; melaksanakan qurban merupakan alternatif jika belum mampu atau belum memungkinkan untuk menunaikan ibadah haji.
Haji dan qurban merupakan syariat yang disyariatkan pada tahun yang sama, yaitu pada tahun ke-6 Hijriah.
Kedua, syariat tersebut ditetapkan oleh Allah bukan tanpa tujuan. Tetapi sesungguhnya melalui sarana ibadah haji dan qurban manusia dapat berkomunikasi secara spiritual dengan Tuhannya.
Ketiga, dakwah Islam. Dengan qurban selagi belum bisa berhaji, hal tersebut menjadi bukti bagaimana Allah memuliakan dan tidak membeda-bedakan umat-Nya.
Ada pun daging qurban, menjadi bentuk kasih sayang Allah kepada umatnya yang diuji dengan keterbatasan.
Tujuan Ibadah Haji dan Qurban
Adapun tujuan utama dalam ibadah haji dan qurban yaitu,
Pertama, melalui syariat ibadah tersebut Allah sengaja memberikan kesempatan kepada manusia untuk memilih bagaimana ia hidup dengan rezeki yang Allah titipkan.
Kedua, melalui sarana ibadah manusia dapat secara bertahap menuju kesempurnaan jiwa yang kebaikan serta manfaatnya tidak akan berakhir pada batas-batas dunia.
Kombinasi dua ibadah tersebut, memotivasi umat Islam dunia berlomba-lomba menjadikan tabungan kebaikan sebagai bekal kehidupan akhirat selanjutnya.
Karena haji dan qurban merupakan bentuk pengorbanan dari segi harta, yang tentunya Allah sudah janjikan pahala daripadanya.
Misalnya pahala kebaikan berqurban, hal tersebut tertuang dalam suatu Hadis berikut:
Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya hewan qurban itu kelak di hari kiamat akan datang beserta tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya, dan sesungguhnya sebelum darah kurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah diterima di sisi Allah, maka beruntunglah kalian semua dengan pahala qurban itu," (HR. Tirmidzi, no: 1413).
Untuk itu, mari kita gelorakan semangat kedua ibadah tersebut. Bagi yang belum mampu berhaji, segera berqubanlah jika ada kelapangan. Semoga kita semua dimudahkan rezekinya, Aamiin