Otoritas Saudi telah memasang perangkat pertolongan pertama yang mudah digunakan di Masjidil Haram. Defibrilator ekternal otomatis (AED) ini ditujukan bagi jamaah yang mengalami serangan jantung mendadak di situs suci.
Pemasangan perangkat ini dilakukan oleh Kantor Direktorat Proyek Kementerian Keuangan bekerja sama dengan Otoritas Bulan Sabit Merah Saudi. Dalam pernyataan yang dikutip di Gulf News, Kepala Kantor Direktorat Meshal Dahi mengatakan bahwa studi ilmiah telah membuktikan bahwa perangkat ini mampu meningkatkan peluang bertahan hidup bagi pasien kasus serangan jantung dan gangguan pernafasan.
Pejabat itu menambahkan bahwa penanganan perangkat ini tidak memerlukan latar belakang medis. “Hanya perlu pelatihan sederhana dalam penggunaan dan penanganan kasus,” tambahnya.
Otoritas Bulan Sabit Merah Saudi akan memberikan pelatihan yang diperlukan untuk sejumlah besar pegawai keamanan Masjidil Haram, katanya tanpa memberikan angka spesifik. Pada bulan Oktober, otoritas Saudi mengizinkan dua masjid suci di Mekah dan Madinah beroperasi dengan kapasitas penuh, dan melonggarkan pembatasan yang dipicu oleh Covid-19.
Sementara itu, jamaah haji dan umroh yang mengunjungi Masjidil Haram kini bisa mendapatkan bimbingan dari pemandu robot roda empat baru. Dilansir dari laman The National News pada Selasa (16/11), dengan tampilan layar sentuh 21 inci, robot AI akan berkeliling masjid dan membantu menjawab pertanyaan atau memberikan panduan tentang berbagai ritual wajib yang harus dilakukan para jamaah.
Untuk kemudahan komunikasi, robot juga berbicara 11 bahasa. Ini termasuk Cina, Rusia, Inggris, Prancis, Persia, dan Turki. Bahkan robot dapat membantu menghubungkan mereka dengan syekh dan ulama dalam bahasa yang berbeda.
Kehadiran pemandu robot baru bukan satu-satunya bantuan otomatis di Masjidil Haram di Makkah. Ada juga robot pembersih otomatis untuk mensterilkan tempat dan dengan demikian membantu mencegah penyebaran pandemi Covid-19.
(ihram.co.id/ICA)