Saudi Tetap Minta Booster Vaksin Sinovac

Kamis, 18 November 2021 02:15 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto kembali menegaskan vaksin Sinovac dan Sinopharm telah diakui oleh pemerintah Arab Saudi sebagai syarat umroh. Tetapi, Saudi masih bersikeras agar jamaah yang mendapatkan kedua vaksin tersebut tetap diberikan booster.

"Untuk Sinovac dan Simoparm mereka masih meminta adanya booster," kata Airlangga saat Forum Silaturahmi Asosiasi Travel Haji dan Umroh (Forum SATHU), Selasa (16/11).

Airlangga menegaskan di Indonesia, vaksin booster saat ini hanya untuk tenaga kesehatan (nakes). Kebijakan pemberian booster selain nakes belum bisa dilakukan.

"Indonesia sekarang belum memberikan perizinan untuk booster dosis ketiga kecuali nakes," katanya.

Pemerintah kata dia, masih terus mengejar target vaksinasi dapat mencapai 70 persen sampai akhir Desember 2021 untuk dosis pertama dan dosis kedua 40 persen. Setelah target itu tercapai, booster untuk warga yang memerlukan akan dilakukan.

"Booster baru dipersiapkan programnya di bulan Januari nanti," katanya.

Untuk menyelesaikan persoalan ini, pemerintah melalui Kementerian Agama akan melakukan diplomasi dengan Pemerintah Arab Saudi. Dalam waktu dekat Kementerian Agama menurunkan tim melobi Arab Saudi.

"Atas usulan ini Menag melakukan diplomasi melalui mitranya di Saudi. Menag akan segera mengirimkan tim di pekan ini," katanya.

Airlangga menyampaikan, selain Kementerian Agama yang akan melobi Saudi, Kementerian Kesehatan juga akan melakukan hal yang sama. Tujuannya agar persoalan-persoalan yang mempersulit keberangkatan umroh dapat segera diselesaikan.

"Menkes akan berkomunikasi dengan mitranya dengan Menteri Kesehatan di Saudi mengenai penanganan covid di Indonesia," katanya.

SUMBER: himpuh.or.id